sila klik

BOIKOT!!!

BOIKOT!!!

Jangan Kita Lupa

Jumaat, 9 Disember 2011

Syiah Melampau Di Yaman!

Setelah mendapat gempuran roket dan penembak jitu dari kaum Syiah Houti di Yaman, Imam Ma’had Darul Hadits, Yaman akhirnya mengeluarkan seruan jihad untuk mempertahankan pondok yang didirikan almarhum Syekh Muqbil Bin Hadi tersebut. Dua orang pelajar asal Indonesia dikabanaut dalam insiden tersebut dan dua lagi mengalami luka-luka. Perang sunni syiah mulai berkobar di Yaman?


Konflik Sunni – Syiah di tengah Revolusi Yaman
Di tengah revolusi rakyat yang mendera Yaman, di daerah Dammaj, terjadi konflik sunni – syiah, yang dipicu serangan roket dan penembak jitu dari para pemberontak Syiah Houti ke Ma’had Darul Hadits dan lingkungan Sunni di daerah tersebut, pada Sabtu dan Ahad lalu. Insiden tersebut menewaskan lebih dari 30 orang, termasuk dua pelajar dari Indonesia, yakni asal Medan dan Aceh.

Dua pelajar yang maut tersebut adalah Abu Soleh asal Batubara, Medan dan Abu Haidar asal Kuala Simpang Aceh, dan saat ini sudah dimakamkan di Yaman.
“Atas izin keluarga dimakamkan di sana. Seeloknya memang dikembalikan ke Indonesia, tapi mengingatkan situasi keamanan di sana sangat sulit dengan seizin keluarga dimakamkan di sana, dan informasi yang diterima sudah dimakamkan,” jelas Michael Tene, jurucakap Kementerian Luar Negeri, Khamis (1/12/2011)

 Ma’had Darul Hadits Dammaj Yaman didirikan pada tahun 1980 oleh almarhum Syekh Muqbil Bin Hadi Al Wadie, yang namanya cukup dikenal di Indonesia. Ma’had Darul Hadits saat ini menampung lebih dari 10.000 mahasiswa, 10 persen dari mereka berasal dari Arab, Uni Eropa, dan negara lainnya.

 Dalam insiden semalam, markaz Ma’had Darul Hadits ini dikepung kaum Syiah Hauthi  sejak awal Dzulhijjah 1432H. Serangan kaum sesat Syi’ah ini telah menewaskan 30 mahasiswa Sunni di antaranya dua orang dari Indonesia berasal dari Medan dan Aceh. Kompleks Ahlus Sunnah Salafi ini disekat hingga kini kehabisan air, makanan, ubat-ubatan dan bahan lainnya.


Imam Ma’had Darul Hadits akhirnya serukan Jihad
Mendapat gempuran roket dan tembakan yang bertubi-tubi dari para pemberontak syiah, Imam Darul Hadits di Dammaj, Yaman, Syekh Yahya Al Hajouri, akhirnya mengeluarkan seruan jihad atau deklarasi perang terhadap kelompok sesat syiah tersebut. Hal ini sebagaimana yang disampaikan salah seorang pelajar ma’had tersebut kepada Gulf News.

 “Imam Darul Hadits di distrik Dammaj, Syekh Yahya Al Hajouri, telah menyatakan perang terhadap para pemberontak Syiah Houthi yang telah menyerang dan menolak untuk membuka sekatan mereka di sekolah itu,” kata pelajar tersebut.

 Al Hashimi, yang telah belajar pendidikan agama di sekolah itu selama 10 tahun, mengatakan bahwa pemberontak Syiah menyerang sekolah dan tempat-tempat Muslim Sunni lainnya di Daerah Dammaj pada hari Sabtu dan Ahad dengan tembakan mortir dan penembak jitu sehingga menewaskan lebih dari 30 mahasiswa, termasuk mahasiswa asing.

 Sumber-sumber mengatakan bahawa beberapa mahasiswa yang berasal dari negara Amerika, Perancis dan Indonesia termasuk di antara mereka yang terbunuh di daerah Dammaj.

 Sementara itu, para pemberontak Syiah Houthi, yang memberontak kepada pemerintah Yaman setelah enam tahun perang  sejak 2004, membantah tuduhan pembunuhan siswa di daerah Dammaj dan menuduh media menerbitkan cerita-cerita palsu dan tidak berasas. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis kepada media, kelompok pemberontak Syiah Houthi mengatakan bahwa kaum Salafi di sekolah tersebut mengangkat slogan yang melabeli mereka sebagai orang kafir yang menyesatkan.


Berbeza dengan keterangan kelompok sesat syiah tersebut, sekelompok warga Yaman dan para aktivis kemanusiaan serta wartawan menuju lokasi untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Mereka menyatakan :
 “Orang-orang di sekolah yang dikepung hidup dalam situasi yang sangat tidak berperikemanusiaan. Tidak ada ubat dan makanan dan orang-orang terluka yang mati kehabisan darah karena kurangnya doktor dan ubat-ubatan” Mohammad Al Ahmadi, anggota kelompok mengatakan kepada Gulf News.

 “Lebih dari 26 orang tewas dalam dua hari penembakan. Keluarga yang kelaparan dan banyak anak yang boleh segera mati. para pemberontak Syiah memperlakukan para aktivis secara kasar dan menyita memori kamera saya. Mereka takut bahwa kami akan mempublikasikan foto-foto tentang kebiadaban mereka yang kita dapatkan dari sekolah tersebut.” ujarnya pada hari Selasa, 29 Nov 2011.

 Insiden ini menambah panjang  perseteruan abadi antara sunni dan syiah yang harus berakhir dengan seruan jihad fie sabilillah. Beberapa bilik berita bahkan melaporkan bahwa kaum salafi di Ma’had Darul Hadits, Dammaj, Yaman, telah meminta bantuan kepada Mujahidin Al Qaeda Semananjung Arab (AQAP) yang juga bermarkas di Yaman. Allahu Akbar!

Tiada ulasan:

klik!!