sila klik

BOIKOT!!!

BOIKOT!!!

Jangan Kita Lupa

Jumaat, 29 April 2011

12 Lagi Pejuang Revolusi Mati Di Tangan Tentera Bersekutu


Benarkah misi AS dan NATO di Libya adalah untuk “melindungi awam” Libya dan membantu pejuang revolusi menghadapi tentara Gaddafi? Jika ya, mengapa selalu ada laporan bahawa serangan udara salibis NATO menewaskan orang awam dan pejuang revolusi Libya.


Kali ini serangan udara salibis NATO membunuh seramai 12 pejuang revolusi di kota Misurata, wilayah Libya timut, ujar sumber media.

Menurut sumber media, kematian terjadi ketika sejumlah misil NATO menghantam gedung yang terletak di sekitar 5 Km dari timur kota pelabuhan Mediterania di mana tentara revolusi berbasis, Rabu (27/4/2011), lapor Press TV pada Khamis (28/4).

NATO menolak laporan tersebut walaupun saksi mata mengatakan sebaliknya.
Dr. Hassan Malitan bahwa serangan terjadi sesaat setelah beliau  meninggalkan gedung.

“Kami baru saja pergi sekitar 200 meter dan kami mendengar ledakan besar yang menggegarkan tanah,” ujar Malitan.

“Kami mulai menangis dan meneriakkan nama mereka,” lanjutnya.  “Sangat jelas misil datang dari langit dan kami mendengar suara pesawat lalu.”

Di ibukota Libya, Tripoli, ledakan besar juga terdengar ketika pesawat NATO melintas di sana.
Sebelumnya, empat warga awam mengalami luka setelah pesawat NATO menghantam target militer di Tripoli timur.

Sementara itu, UK merencanakan akan menyebar tenteranya di perbatasan Libya-Tunisia.

London mengklaim bahawa tentera yang dikerahkan diperbatasan akan bertugas mengamankan pengungsi dari serangan tentara Gaddafi.

Laporan mengatakan bahwa lebih dari 5.000 warga Libya telah menyeberang ke Tunisia dalam 48 jam terakhir

Tiada ulasan:

klik!!