"Di antara 20 serangan udara NATO yang diselidiki, badan itu merekodkan lima serangan udara di mana jumlah 60 warga awam tewas dan 55 cedera," ujar laporan yang diterbitkan pada Jumat (2/3/2012) seperti yang dilansir Press TV.
Laporan itu juga mengatakan dua serangan udara lainnya merosakkan kemudahan awam di mana tidak ada sasaran militer di tempat itu yang dapat dikenal pasti. Dengan kata lain, serangan udara NATO saat itu sengaja menargetkan lokasi orang awam Libya.
Dalam laporan lain, komisi ini menuduh Muammar Gaddafi telah melebih-lebihkan jumlah warga awam yang tewas dalam serangan NATO.
"Sejumlah tuduhan terhadap NATO diselidiki oleh komisi entah berlebihan atau ada usaha yang disengajakan menyebarkan informasi yang keliru," tambah laporan itu.
NATO melakukan kemasukan militer di Libya pada 19 Mac 2011 setelah Dewan Keamanan PBB menyetujui sebuah resolusi pada 17 Mac dengan dalih "melindungi warga awam".
Dari 19 Mac 2011 hingga 31 Oktober 2011, pesawat tempur NATO melakukan sekitar 26.000 penerbangan, termasuk 9.600 misi serangan, menghancurkan lebih dari 1.000 tank, kendaraan dan senjata berat.
Tahun lalu, seorang pengamat Russia Today mengatakan bahwa pasukan koalisi Barat memakai uranium dalam serangan udara mereka di Libya.
Conn Hallinan, seorang kolumnis yang fokus terhadap kebijakan luar negeri, menyatakan bahwa setelah memeriksa kerusakan pada tank-tank di Libya, ia hampir yakin bahwa uranium digunakan dalam serangan udara NATO.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan