sila klik

BOIKOT!!!

BOIKOT!!!

Jangan Kita Lupa

Jumaat, 23 Julai 2010

Iran:'Teroris' Yang Akan Menelan Amerika Syarikat


AS dan Jenderal David Petraeus akan ditelan "teror" di Afghanistan, kata komandan senior pasukan khusus Pengawal Revolusioner Iran pada Rabu lepas."Kehadiran Petraeus di Afghanistan akan meningkatkan 'terorisme' dan hanya mencipta kegagalan Amerika di negara perang itu," kata Brigadir Jenderal Massoud Jazayeri .

AS tidak mungkin berhasil, karena nyalaan api, yang akan menelan Amerika Syarikat di Afghanistan, sudah terlihat. Teror akan mengalahkan Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya di Afghanistan," katanya pada Sepahnews.

Petraeus, yang mengambil alih kepemimpinan atas 140.000 tentara Amerika Serikat dan NATO di Afghanistan pada 4 Julai, menghadapi tugas berat mewujudkan perdamaian bagi bangsa itu dan mengamankan jalan keluar menyelamatkan wajah pasukan sekutu tersebut, yang memerangi perlawanan maut semakin dahsyat pejuang Taliban. Jazayeri yang juga berada di kedudukan utama tentara Iran, menyatakan Petraeus akan gagal dalam membawa sekutu NATO-nya saat kemelut di Afghanistan sudah memuncak.

Tenggapan Jazayeri itu muncul sehari setelah Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki menyatakan pengiriman tentera pimpinan Amerika Syarikat ke Afghanistan gagal menenangkan negara itu dan mengalahkan Taliban. Washington pada masa lalu menuduh Teheran memberikan bantuan tingkat rendah kepada sejumlah pejuang di Afghanistan, tapi mantan komandan NATO di Afghanistan, Stanley McChrystal, pada Mei menyatakan sebagian besar tuduhan Teheran sah.

NATO dan Amerika Syarikat memiliki 143.000 tentara di Afghanistan, yang dijadualkan berpuncak pada 150.000 dalam beberapa masa yang mendatang, saat mereka menumpas perlawanan ke kubu pejuang di selatan dalam upaya mempercepat pengakhiran perang. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan perlawanan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001, karena menolak menyerahkan pemimpin Al Qaida Usamah bin Ladin, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah negara itu, yang menyebabkan kematian sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.

Peningkatan jumlah korban maut menjadi berita buruk bagi Washington dan sekutunya, yang pemilihnya semakin putus asa oleh korban dalam perang di tempat jauh itu, yang nampak berpanjangan dan tak berujung. NATO menghadapi kemunduran besar di Afghanistan saat White House memecat Jenderal Amerika Syarikat Stanley McChrystal, yang mengecam presiden dan penasihat utama dalam wawancara dengan sebuah majalah.

Perpecahan muncul di persekutuan 46 negara itu saat berusaha memadamkan perlawanan sembilan tahun Taliban, dengan utusan khusus Inggris memperpanjang cuti, korban meningkat dan laporan bahwa Amerika Syarikat "tanpa sengaja" mendukung panglima perang. Kongres Amerika Syarikat pada akhir Jun menyatakan siasat perang Afghanistan terpaksa menghadapi pembayaran jutaan dolar kepada panglima perang untuk mengawal iringan pasukan ke lebih dari 200 pangkalan tentara Amerika Syarikat di seluruh negeri tersebut.

Penyelidikan itu, berjudul "Warlord, Inc" (Perusahaan Panglima), menemukan bahwa kesepakatan 2,16 juta dolar Amerika Syarikat untuk truk perbekalan ke pangkalan Amerika Syarikat menyebabkan peras ugut, dan korupsi serta mungkin menjadi sumber dana penting bagi pejuang.


Rabu, 14 Julai 2010

Israel Dakwa Serangan Ke Atas Marvi Marmara Tidak Salah..????


Penyelidikan mengenai penyerangan terhadap kapal bantuan Gaza enam minggu lalu menyatakan bahwa tindakannya yang menyebabkan sembilan anak kapal berkewarganegaraan Turki itu tidak salah.

Giore Eiland, mejar jenderal yang memimpin penyelidikan, mengumumkan penemuannya pada staf militer sebelum didedahkan ke awam. Namun dalam laporannya, ia pun menyatakan terdapat kesalahan militer Israel, yakni dengan tidak mengetahui dan tidak mencari tahu siapa saja yang ada di atas kapal yang diserangnya. Salah seorang pejabat yang terlibat dalam penyelidikan mendakwa ada 65 'militan Islam' Turki dalam kapal utama dan hendak menyerang angkatan laut Israel.

Kesalahan informasi inilah yang menyebabkan Israel menembak sembilan warga Turki, termasuk satu orang yang memiliki kewarganegaraan Amerika-Turki.Namun, pasukan penyelidikan ini pun memuji komando Israel yang terus menurunkan tentara ke atas kapal dan mengatakan, "Mereka sudah bertindak seharusnya, dengan profesionalisme, keberanian, dan segenap daya upaya." Dilepaskannya lima tembakan langsung oleh tentara Zionis terhadap anak kapal dengan dalih untuk membela diri itu, menurut militer Israel, adalah dibenarkan.

Pada saat yang sama, perdana menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, kembali mendesak Israel untuk meminta maaf atas insiden tersebut.

"Ini merupakan tindakan yang tidak manusiawi, namun lebih pada keganasan dan penyerangan tiba-tiba terhadap kapal. Itulah mengapa kami meminta permintaan maaf dari Israel," kata Erdogan dalam kunjungannya ke Belgrade, Serbia, pada Isnin, Reuters.

Menanggapi hal ini, perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menteri luar negeri Israel Avigdor Lieberman menegaskan bahawa Tel Aviv tidak akan pernah mengikuti permintaan Erdogan.

Khamis, 8 Julai 2010

Angka Bunuh Diri Tentera Israel Meningkat


Militer Israel telah menyuarakan peringatan bersamaan dengan meningkatnya jumlah kes bunuh diri tentaranya sejak awal tahun 2010. Sembilan belas tentara Israel telah mengakhiri hidupnya sendiri selama tahun ini, menyusul penurunan sejumlah program yang bertujuan menyangkal angka bunuh diri di dalam tubuh militer Zionis tersebut, Ynet melaporkan pada hari Selasa (6/7), dikutip PressTV.

Data 2010 ini menunjukkan kenaikan yang sangat signifikan dibandingkan sepanjang tahun lalu yang berjumlah 21 kes. Militer Israel melaporkan 30 kes bunuh diri pada tahun 2000, sementara ada 35 kes serupa pada tahun 2005.

Pihak Israel mengadakan program latihan untuk membantu mengurangkan tekanan mental yang serius yang dihadapi tentera-tenteranya.Program ini lihat berhasil.Dalam tahun 07-09 penurunan masalah ini menurun menjadi 24 sahaja setahun.

2orang petugas yang menguruskan program ini dihukum pada 2008 kerana tidak menampakkan hasil dan tidak berjaya membendung masalah tentera bunuh diri ini.Kes seperti ini juga berlaku pada tentera-tentera Amerika.

Selasa, 6 Julai 2010

Israel Akan Bangunkan Lagi Penempatan


Dewan permukiman Israel merancang untuk membangun lagi 2700 unit permukiman baru di Tebing Barat segera setelah membekukan pemukiman yang ada pada tanggal 27 September, sumber PressTV.

Rancangan ini hanya perlu menunggu persetujuan
Menteri Perumahan Israel dan Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, harian Haaretz melaporkan pada hari Isnin(5/7).Warga antarabangsa telah berulang kali menyatakan bahwa Israel telah melanggar hukum antarabangsa dengan memperluas permukiman di tanah Palestina, termasuk Al-Quds (Yerusalem).

"Pembangunan ini harus dihentikan, kerana di dalamnya terdapat tindakan yang mendiskriminasi warga Palestina untuk mengakses tempat tinggal mereka sendiri, termasuk kota [Al-Quds]," Setiausaha Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan awal minggu ini.

Isnin, 5 Julai 2010

Tentera Zionis Menyerang Masjid


Tentara zionis Israel menyerang sebuah masjid yang terletak di dekat kota Al-Khalil (Hebron), memaksa penduduk Palestin yang berada di dalamnya untuk meninggalkan tempat ibadah tersebut. Insiden terjadi pada Minggu (4/7) ketika tentera laknat menyerang mesjid al-Rihiya yang berada di wilayah selatan al-Khalil, namun mendapatkan penentangan dari penduduk setempat.

Tentara zionis ini memerintahkan seorang yang sudah cacat untuk meninggalkan masjid namun dilawan oleh penduduk tempatan.

Tentara zionis menjadikan beberapa penduduk Palestina sebagai tebusan ketika langkah jaga-jaga dengan pemuda setempat yang sangat marah. Tentara zionis laknatullah ini menembakkan gas air mata dan peluru getah ke arah pemrotes.

Dua penduduk Palestina ditahan dalam peristiwa ini.

klik!!