AS dan Jenderal David Petraeus akan ditelan "teror" di Afghanistan, kata komandan senior pasukan khusus Pengawal Revolusioner Iran pada Rabu lepas."Kehadiran Petraeus di Afghanistan akan meningkatkan 'terorisme' dan hanya mencipta kegagalan Amerika di negara perang itu," kata Brigadir Jenderal Massoud Jazayeri .
AS tidak mungkin berhasil, karena nyalaan api, yang akan menelan Amerika Syarikat di Afghanistan, sudah terlihat. Teror akan mengalahkan Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya di Afghanistan," katanya pada Sepahnews.
Petraeus, yang mengambil alih kepemimpinan atas 140.000 tentara Amerika Serikat dan NATO di Afghanistan pada 4 Julai, menghadapi tugas berat mewujudkan perdamaian bagi bangsa itu dan mengamankan jalan keluar menyelamatkan wajah pasukan sekutu tersebut, yang memerangi perlawanan maut semakin dahsyat pejuang Taliban. Jazayeri yang juga berada di kedudukan utama tentara Iran, menyatakan Petraeus akan gagal dalam membawa sekutu NATO-nya saat kemelut di Afghanistan sudah memuncak.
Tenggapan Jazayeri itu muncul sehari setelah Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki menyatakan pengiriman tentera pimpinan Amerika Syarikat ke Afghanistan gagal menenangkan negara itu dan mengalahkan Taliban. Washington pada masa lalu menuduh Teheran memberikan bantuan tingkat rendah kepada sejumlah pejuang di Afghanistan, tapi mantan komandan NATO di Afghanistan, Stanley McChrystal, pada Mei menyatakan sebagian besar tuduhan Teheran sah.
NATO dan Amerika Syarikat memiliki 143.000 tentara di Afghanistan, yang dijadualkan berpuncak pada 150.000 dalam beberapa masa yang mendatang, saat mereka menumpas perlawanan ke kubu pejuang di selatan dalam upaya mempercepat pengakhiran perang. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan perlawanan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001, karena menolak menyerahkan pemimpin Al Qaida Usamah bin Ladin, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah negara itu, yang menyebabkan kematian sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.
Peningkatan jumlah korban maut menjadi berita buruk bagi Washington dan sekutunya, yang pemilihnya semakin putus asa oleh korban dalam perang di tempat jauh itu, yang nampak berpanjangan dan tak berujung. NATO menghadapi kemunduran besar di Afghanistan saat White House memecat Jenderal Amerika Syarikat Stanley McChrystal, yang mengecam presiden dan penasihat utama dalam wawancara dengan sebuah majalah.
Perpecahan muncul di persekutuan 46 negara itu saat berusaha memadamkan perlawanan sembilan tahun Taliban, dengan utusan khusus Inggris memperpanjang cuti, korban meningkat dan laporan bahwa Amerika Syarikat "tanpa sengaja" mendukung panglima perang. Kongres Amerika Syarikat pada akhir Jun menyatakan siasat perang Afghanistan terpaksa menghadapi pembayaran jutaan dolar kepada panglima perang untuk mengawal iringan pasukan ke lebih dari 200 pangkalan tentara Amerika Syarikat di seluruh negeri tersebut.
Penyelidikan itu, berjudul "Warlord, Inc" (Perusahaan Panglima), menemukan bahwa kesepakatan 2,16 juta dolar Amerika Syarikat untuk truk perbekalan ke pangkalan Amerika Syarikat menyebabkan peras ugut, dan korupsi serta mungkin menjadi sumber dana penting bagi pejuang.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan