"Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka orang-orang yang terbunuh(yang gugur syahid)pada jalan Allah itu mati.(Mereka tidak mati) bahkan mereka itu hidup (secara istimewa)di sisi Tuhan mereka dengan mendapat rezeki" ali-imran:169
sila klik
BOIKOT!!!
Rabu, 11 Ogos 2010
Bar Khusus Untuk Gay Akan Didirikan Di Sebelah Masjid Ground Zero
Kumpulan menentang pembangunan masjid di Ground Zero seolah olah tidak akan berputus asa atas usaha mereka untuk melihat masjid itu tidak jadi didirikan di Ground Zero,Amerika Syarikat.Seorang tokohnya, Greg Gutfeld, menyatakan akan mendirikan bar khusus untuk gay di sebelah masjid itu, jika masjid jadi didirikan.
"Sebagai seorang Amerika, saya percaya bahwa mereka punya hak untuk membangun masjid , jika mereka membeli tanah dan mereka mengikuti undang-undang maka tak ada yang boleh menghalang mereka bukan? Maka saya memutuskan untuk melakukan hal yang sama," ujarnya.
Menurutnya, barnya terbuka untuk siapa saja, asal dia seorang gay, termasuk gay Muslim. "Bar yang saya dirikan berada di di sebelah Park 51 yang merupakan bangunan masjid itu, di ruang komersial yang tersedia," ujarnya.
Menurutnya,dia sudah berbincang dengan beberapa orang pelabur dan mereka bersetuju untuk menjadi rakan kongsi bagi meneruskan rancangan itu."Anda tahu, iman Islam tidak membenarkan adanya homoseksual, maka itu alasan saya membangun bar ini adalah untuk mengurangi homofobia," ujarnya.
Walaupun ditentang oleh sebahagian rakyat di Amerika,Datuk Bandar di New York,Mike Bloomberg tetap memberi sokongan penuh terhadap pembinaan masjid di kawasan yang pernah terjadi peristiwa ngeri pada 11 September 2001 itu.
Bloomber menganggap masjid itu sebagai simbol toleransi di bandarnya. ''Muslim menjadi sebahagian dari kota kita dan negara kita, sebagai sebahagian dari orang-orang yang beriman,'' ujarnya saat berucap di depan Patung Liberty dengan didampingi sejumlah tokoh agama di Kota New York seperti ditulis Guardian.
Dia tak ingin perlakuan diskriminasi yang pernah terjadi di zaman dahulu di New York tidak berulang lagi. Kala itu, penganut Yahudi, Quakers, dan Katolik hidup menderita karena mengalami diskriminasi.
'Menara WTC selamanya akan berada di tempat khusus di kota kita, di dalam hati kita,'' ujarnya . ''Sebagai warga New York dan Amerika, tidak benar jika kita mengatakan tak boleh ada Masjid di sana.Kontroversi politik datang dan pergi, tetapi nilai-nilai dan tradisi kita bertahan, dan tidak ada lingkungan di kota yang terlarang bagi kasih dan rahmat Allah,'' tuturnya.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan