"Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka orang-orang yang terbunuh(yang gugur syahid)pada jalan Allah itu mati.(Mereka tidak mati) bahkan mereka itu hidup (secara istimewa)di sisi Tuhan mereka dengan mendapat rezeki" ali-imran:169
sila klik
BOIKOT!!!
Khamis, 9 Jun 2011
Gerbang Rafah Kini Dibuka Semula
Perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza telah kembali dibuka setelah ditutup selama empat hari, ujar pegawai Hamas mengumumkan.
Gerbang, yang menjadi titik satu-satunya laluan ke dunia luar bagi warga Palestin yang tinggal di Jalur Gaza, dibuka kembali pada Rabu (8/6/2011) setelah pegawai Mesir dan Hamas menyelesaikan perbezaan diantara mereka, ujar pengurus perbatasan Hamas, Ayub Abu Shaar tanpa mengatakan perselisihan antara kedua belah pihak.
Sisi Mesir menghentikan operasi mereka sejak tanggal 4 Mei di tengah perbedaan pendapat dengan pegawai Hamas. Kairo sebelumnya mengumumkan bahwa persimpangan akan dibuka kembali secara kekal.
“Penyebrangan akan beroperasi normal hari ini untuk kedatangan dan keberangkatan,” ujar Ayub Abu Shaar.
Perbatasan ini adalah tempat yang sangat penting untuk masuk dan keluar warga Palestin di Jalur Gaza yang berada di bawah blokade Israel yang melumpuhkan dan membatasi pergerakan manusia dan barang keperluan selama hampir empat tahun.
Menegakkan blokade di Jalur Gaza, rejim penguasa yang didukung AS dan telah digulingkan rakyatnya, Hosni Mubarak, mendukung Israel dengan menolak membuka perbatasan Rafah sejak bulan Juni 2007 meskipun ia memiliki kedaulatan penuh atas wilayah tersebut.
Rejim Mubarak berada di bawah tekanan dari komuniti antarabangsa dan beberapa negara Arab karena menolak untuk membuka perbatasan bahkan selama serangan mematikan yang dilancarkan tentara Zionis di Jalur Gaza pada akhir 2008 hingga awal 2009 di mana 1.400 awam Palestin kehilangan nyawa.
Penduduk Gaza menghadapi krisis yang berat karena minimanya air bersih, makanan, bahan bakar dan elektrik. Pembukaan kembali gerbang Rafah diharapkan dapat membantu rakyat Palestin di Jalur Gaza untuk memenuhi keperluan hidup mereka. Namun pembukaan gerbanh gini memicu kemarahan Israel.
Pemerintah baru Mesir tertarik untuk meninjau kembali kebijakan di perbatasan setelah Mubarak digulingkan pada Februari 2011.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan