Efek Domino Revolusi Tunisia
Aksi tukang sayur, Muhammad Bouazizi, yang mencetuskan revolusi Tunisia teryata segera menjadi inspirasi rakyat di beberapa negeri Arab lainnya. Bahkan, hingga saat ini, demonstrasi menuntut turunnya diktaktor Mesir, Husni Mubarak masih terus terjadi di jalan-jalan kota Mesir.
Para penunjuk perasaan di Mesir bahkan membakar bangunan pemerintah di kota pelabuhan Suez. Seorang saksi mata mengatakan protes terhadap pemerintahan diktaktor Husni Mubarak terus berlanjut di Mesir.
Ribuan penduduk Mesir turun ke jalan di seluruh negeri untuk melanjutkan aksi tunjuk perasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menentang larangan pemerintah yang sebelumnya diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri. Efek domino revolusi Tunisia kini merambat dan terjadi di Mesir dengan satu tujuan yang sama, menurunkan para diktaktor!
Di Yaman, rakyat pun menuntut turun diktaktor bengis Ali Abdullah Saleh. Ribuan penduduk berdemonstrasi di ibukota, Sanaa, menyerukan sang diktaktor selama 30 tahun, Ali Abdullah Saleh, mundur. Keberanian rakyat Yaman untuk menggulingkan presidennya muncul setelah protes masyarakat di Mesir dan revolusi di Tunisia yang berhasil menggulingkan rejim berkuasa.
Rakyat Yaman mengeluhkan meningkatnya kemiskinan di kalangan penduduk muda dan frustasi dengan kurangnya kebebasan politik. Juga mengeluhkan korupnya para pegawai.
"Kita berkumpul hari ini untuk menuntut turunnya Presiden Saleh dan pemerintahan korupnya," ujar para demonstran.
Revolusi Tunisia memicu solidariti warga di dunia Arab, terutama umat Islam yang muak dengan sistem pemerintahan diktaktor dan sekularistik yang selama ini diterapkan. Setelah Tunisia, revolusi merebak ke Mesir, boleh jadi meluas hingga ke Yaman, dan mungkin akan terus berlanjut ke seluruh wilayah dunia Arab. Sebuah perubahan besar sedang terjadi. Para Fir'aun tengah menghadapi kemarahan dan perlawanan 'Musa' yang bangkit melawan kezaliman!
Seruan Dakwah & Jihad Global
Revolusi Tunisia juga didukung dengan seruan dakwah dan jihad global. Semua bermuara kepada hal yang sama, penerapan syariat Islam dan menegakkan khilafah Islamiyah.
Puluhan aktivis Muslim di London berdemonstrasi di depan Kedutaan Besar Tunisia di London, Jum'at (21/1) menyerukan kepada umat Islam di Tunisia untuk menerapkan syariat Islam (Khilafah). Dalam demonstrasi tersebut, para aktivis Islam mengusung tulisan Shariah For Tunisia, dalam bahasa Inggris, Arab, dan juga Perancis. Mereka juga meneriakkan "Shariah Akan Kembali" dan "Khilafah Akan Kembali" yang disusul dengan gema takbir!
Sementara itu, Al Qaeda wilayah Maghrib atau yang lebih dikenal dengan sebutan AQIM mendukung revolusi Tunisia dan menyerukan penerapan syariat Islam sesegera mungkin di Tunisia. Dalam sebuah video selama 13 minit, Syekh Abu Musab Abdul Wadud, amir AQIM, mengatakan mendukung aksi tunjuk perasaan rakyat Tunisia untuk menggulingkan diktaktor Ben Ali. Dalam video yang dikirimkan ke forum-forum jihad tersebut, beliau juga memberikan sejumlah saran strategi, termasuk siap untuk memberikan pelatihan penggunaan senjata.
Syekh Abu Musab Abdul Wadud juga mengecam Ben Ali karena melakukan penindasan, korupsi, dan tak memperdulikan kepentingan rakyat jelata. Ia meminta para demonstran segera menggulingkan Ben Ali dan menerapkan hukum syariat Islam di Tunisia. Ia mengatakan, Muslim Tunisia harus memperluas aksi revolusi menjadi skala nasional.
AQIM pimpinan Syekh Abu Musab Abdul Wadud adalah tandzim Al-Qaeda di Al Jazair, atau lengkapnya Tandzim Al-Qaeda Biladil Maghrib Islami (Al Qaeda di Negara-negara Islam Afrika Utara) yang hingga saat ini wujud dan terus melebarkan pengaruhnya. Dulunya sebelum bergabung dengan Al Qaeda tandzim ini bernama The Salafist Group for Call and Combat (GSPC) atau dalam bahasa Arabnya Al Jama'ah As Salafiyyah lidakwah wal Qital.
Menurut para pakar, basis AQIM kini semakin melebar ke sejumlah negara, seperti Tunisia, Al Jazair, Mauritania, dan Mali. Mereka selalu mengatakan :
"Bencana Anda adalah bencana kami dan penderitaan Anda adalah penderitaan kami".
3 ulasan:
salam,
sekadar tumpang betanya,
apa pandangan anda tentang akis membakar diri itu ya?
maafkan kesalahan ejaan
*betanya=bertanya
*akis=aksi
sy sendiri sgt tidak bersetuju,moga Allah mengampunkan dia...
Catat Ulasan